Hari ini aku libur kerja sebagai kuli pabrik yang sudah 22 tahun aku jalani.Saat sedang santai duduk sambil bermain dengan anakku istri mengajak untuk membantunya ndesel padi yang ada di rumah mertuakau.Biasanya aku tak pernah mau,karena aku ingin istirahat penuh,itu alasanku kepada istriku,tapi rupanya tidak ada orang yang bisa di mintai tolong untuk membawakan padi menuju tempat ndesel padi ,begitu bahasa rang sini bila ingin menggiling padi menjadi beras.padahal pekerjaan itu dulu menjadi pekerjaan ku sehari-hari.maka dengan terpaksa aku turuti ajakan istriku untuk membantu mertua membawa padi ke tempat desel yang berjarak sekitar 200 meter.Masya Allah ,luar biasa menguras tenaga.kebetulan padi yang akan aku desel ada 4 karung yang cukup gede.Jadi lumayan berat juga,untuk di bawa dengan sepeda motor tidak cukup sekali bisa terbawa,maka terpaksa aku bolak-balik membawa 4 karung padi (gabah) siap giling.Dan aku harus antri untuk menunggu giliranpadiku di giling.Dari kejadian ini aku berpikir,alangkah susahnya untuk mendapatkan sekarung beras saja.ini baru usaha menggiling saja ,bagaiman dengan petani yang harus menggarap sawah ,menanduri(menanam) bibit padi,trus merawatnya dan setelah itu memanennya,membawanya dari tengah sawah ke rumah.Sungguh memerlukan tenaga yang extra keras.
Tapi kenapa nasi sering kita sia-siakan.yang itu merupakan nikmat yang langsung Allah berikan dari bumiNya.
itu baru dari cara pengolahannya kawan,masih banyak sodara sodara kita susah buat dapetin tu beras karena mahalnya.
BalasHapus