SALAM KENAL

Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Terima kasih sudah mampir ke blog yang sederhana ini.salam sejahtera untuk anda dari saya, dan jangan lupa beri komentar yaaah...

Senin, 15 Agustus 2011

YAHUDI MENGGENGGAM DUNIA

Sebagai sebuah kesinambungan sejarah, dinamika perkembangan global yang beberapa dekade terakhir bergulir dalam skala eskalasi yang cukup massif, patutlah untuk kita cermati bersama. Issu-issu kontemporer yang setiap hari menjejali logika berfikir masyarakat membutuhkan penalaran yang konprehensif agar sikap dan tindakan kita tetap objektif dan proporsional. Diantara issu-issu tersebut adalah globalization, global treat, global worming, global financial crysis, global terrorism, global government, global free market, global environment dan lain-lain.
Mencerna fenomena –fenomena diatas tidaklah mudah. Namun, hulu permasalahannya bisa kita urai dengan melacak akar ideologi, konsep dan nilai sebagai faktor determinan dari setiap fenomena global yang terjadi, baik diranah politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain sebagainya. Metodologi penelaahan ini akan menjawab sebuah pertanyaan fundamental; apakah issu dan fenomena yang berkembang merupakan dinamika sejarah yang terjadi dengan sendirinya ataukah by design.
Paradoks Kemakmuran Barat
             Dalam elaborasi tingkat apapun, apalagi politis, sejarah peradaban manusia tidak pernah lepas dari sunnatullah polaritas. Al-haq dan al-bathil, muslim dan kafir, barat dan timur, merupakan diantara kutub-kutub yang senantiasa muncul dipanggung sejarah dengan pola relasi yang sama yaitu “dominasi dan hegemoni” dengan bentuk dan perwajahan yang beragam disetiap sekuelnya.
Hegemoni barat yang direpresantasikan oleh Amerika dan Uni Eropa atas dunia timur yang identik dengan keislamannya, saat ini merupakan sebuah aksioma yang tak terbantahkan. Dengan berbagai ide yang ditawarkan semisal demokrasi, kebebasan, HAM, antroposentisme, dan lain sebagainya, Barat mencoba mencitrakan diri sebagai sebuah entitas yang mapan, sejahtera dan modern. Namun benarkah demikian? Fakta ekonomi menunjukkan bahwa ternyata mereka yang mengklaim sebagai negara-negara maju ternyata struktur kehidupan bernegaranya dibangun diatas peadaban hutang. Lihat saja wajah moneter mereka yang carut-marut. Hutang nasional Amerika saat ini sebesar $13 trilliuns US dollar dan GNPnya sebesar $14.5 trilliun. Secara rasio, hutang Amerika itu hampir sebesar 90% dari GNP. Sementara nilai hutang Inggris per Agustus 2010 adalah sebesar 15.3 milyar pound ($23.7 milyar), dibanding dengan 13.5 milyar pound di awal tahun, menurut Kantor Statistik Nasional Inggris di London. Disis lain, Jepang mengalami babak baru pada tahun 2009. Penerimaan pemerintah dari utang ternyata lebih besar dari penerimaan pajak. Tahun ini, rasio utang pemerintah terhadap PDB mencapai lebih dari 200 persen. Dengan rasio 200 persen, setiap kenaikan 1,0 persen bunga pada surat utang, akan menyebabkan kenaikan beban pembayaran bunga di APBN mereka sebesar 2,0 persen per tahun.

            Bangsa yang bangkrut mungkin kalimat yang paling pas untuk menggambarkan kondisi ekonomi mereka. Dan ironisnya kebangkrutan itu justri diakibatkan oleh konspirasi jahat konglomerat Yahudi yang melibatkan lobi-lobi politik tingkat tinggi. Dan diantara hasil konspirasi itu adalah swastanisasi Federal Reserve yang merupakan Bank Sentral Amerika yang memegang kebijakan moneter termasuk pencetakan uang dollar, dimana paket regulasinya disyahkan saat sebagian besar anggota kongres sedang cuti natal. Amerika melalui UU ini dinyatakan bangkrut pada tahun 1929 (dikenal sebagai ‘The Great Depression’ akibat krisis finansial) dan seluruh hak warganegara dan kepemilikannya menjadi milik Federal Reserve. Pemegang Saham Federal Reserve adalah:
  • Sachs of New York
  • Goldman of New York
  • City Bank of New York
  • Kuhn Loeb Bank of New York
  • Lehman Brothers of New York
  • Chase Manhattan Bank of New York
  • Lazard Brothers of Paris-France
  • Israel Moses Seif Banks of Italy
  • Rothschild Bank of London-England
  • Rothschild Bank of Berlin- Germany
  • Warburg Bank of Hamburg-Germany
  • Warburg Bank of Amsterdam-Netherland
Upaya mengembalikan mengembalikan kedaulatan rakyat Amerika atas otoritas moneter yang dipegang Federal Reserve pernah dilakukan oleh presiden Amerika, J.F. Kannedy, dengan menerbitkan Perpu yang mengembalikan hak penerbitan uang kepada negara. Namun timah panas yang bersarang dikepala Presiden Amerika ke-35 itu, menjegal upaya tersebut.
Paradoks Peradaban Moral Barat
            Doktrin globalisasi yang dihembuskan oleh Barat kepada bangsa-bangsa Timur tidak lain merupakan kolonoalisme gaya baru, setelah kegagalan mereka pada proyek imperialisme di abad 10 M jika merujuk pada fakta perang salib. Melalui globalisasi mereka membangun imej sebagai bangsa yang humanis, damai, moralis dan lain sebagainya. Dengan kamuflase inilah mereka bebas melakukan intervensi terhadap negara lain untuk mempertahankan hegemoni mereka sekaligus melakukan revitalisasi kepentingan ekonomi mereka di negara-negara Timur yang kaya sumber daya alam.
            Tidaklah sulit menemukan fakta yang mengkonfirmasi keshahihan analisa ini. Peristiwa 911, yang meruntuhkan gedung Pentagon dan WTC menjadi alibi yang paling logis bagi Barat (baca: Amerika) untuk menggerus rezim Thaliban di Afganistan dan rezim Saddam Husain di Irak yang tidak pro Barat, yang disisi lain memiliki sumber-sumber minyak yang besar dengan kualitas terbaik. Untuk Irak saja, data dari Kementrian Minyak Irak melansir bahwa cadangan minyak mentah yang terbukti baru yang dapat ditambang (extractable) 143,1 miliar barel. Tingkat cadangan tertinggi ketiga di dunia berdasarkan data OPEC. Siapa yang tidak tergiur oleh angka ini?
            Disamping kepentingan minyak, multiplayer efek yang ingin dicapai oleh Barat dari politik perang ini adalah bergairahnya industri militer yang dikuasai oleh konglomerat Yahudi yaitu Rockfeller dan Rothschild. Fakta inilah yang mengungkap rahasia Perang Dunia I & II, yang menunjukkan adanya konspirasi yang didalangi oleh kekuatan lobi Yahudi yang menyeret Amerika, Inggris, Jerman, Prancis dan lain-lain kekancah peperangan. Dan sudah bisa ditebak, semakin menggelembunglah pundi-pundi dollar konglomerat Yahudi tersebut, baik dari industri peralatan perangnya maupun dari industri keuangannya yang memberikan paket pinjaman kenegara-negara tersebut untuk membiayai perang.
Paradoks Proyek Perdamaian Palsu PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations Organization (UNO) adalah sebuah lembaga antar negara sedunia yang dibentukkan di San Francisco, California pada 24 Oktober 1945 selepas Perang Dunia (PD) II. Tujuan awal pendiriannya, sebagaimana yang ditetapkan dalam piagam PBB, adalah untuk mencegah peperangan antar negara, seperti pada PD I dan PD II, menegakkan hak asasi manusia, menjaga kedaulatan setiap negara, serta memperbaiki taraf hidup penduduk di seluruh dunia. Keberadaan PBB juga untuk menggantikan Liga Bangsa-Bangsa yang telah dibubarkan karena gagal mencegah terjadinya PD II. Markas pertama PBB berada di San Francisco, namun sejak tahun 1946 sampai sekarang kantor pusatnya terletak di di New York. Kantor Pusat PBB saat ini dibangun di sebelah Sungai East (East River), New York City pada tahun 1949 di atas tanah milik John D. Rockefeller. Jr, dengan dana bersama sebanyak 8.5 juta dollar AS, jadi bukan milik Amerika Serikat.
Ada banyak bukti, bahwa lahirnya PBB dan segala keputusan dan tindakannya adalah buah dari konsep organisasi bawah tanah Freemasonry produk Yahudi dan kaki tangannya untuk melindungi gerakan zionisme dan kepentingan Eropa Barat serta Amerika Serikat yang merupakan teman mesranya negara zionis Israel.
Pertama, pencetus organisasi PBB adalah Franklin D. Roosevelt, seorang masonic dan sekaligus Presiden Amerika Serikat. Perlu diketahui tentang adaya aturan mengikat yang menjadi rahasia umum bahwa seluruh Presiden Amerika harus anggota Fremasonry dan otomatis sebagai pendukung Zionis Israel.
Kedua, konseptor Piagam PBB adalah Organisasi Yahudi Lions Club yang diundang secara khusus pada 25 April 1945 di San Francisco. Ketiga, Lambang PBB berupa gambar bola dunia dengan garis lintang dan bujur membentuk 33 kolom adalah melambangkan 33 tingkatan dalam organsasi rahasia Freemasonry produk yahudi. Keempat, slogan yang selalu diungkapkan oleh Freemasonry dan Lions Club adalah kebebasan, persaudaraan, dan kesetaraan (versi yahudi) adalah sama dengan muatan Piagam PBB.
Kelima, adanya lembaga keuangan di bawah PBB seperti Bank Dunia dan IMF telah nyata-nyata menerapkan sistem ribawi yang mencekik negara berkembang dan menebalkan kantong negara-negara maju dengan program "pinjaman lunak" jangka panjang yang bunganya bisa naik sampai seratus persen setiap tahunnya karena menggunakan kurs mata uang Amerika dan Eropa. Sedangkan sistem perbankan pertama kali muncul pada abad ke-18 selepas Perang Salib, oleh para "Kesatria Templar" penganut faham Freemasonry. Mereka menumpuk uang dan emas dengan menerapkan sistem chek dan bunga bagi para pejiarah yang mengunjungi Kota Yerusalem. Kemudian pada abad berikutnya baru muncul perbankan modern di Inggris milik seorang Yahudi bernama Rockefeller. Mereka memandang masa kejayaan agama telah berakhir dan digantikan Kekuatan Emas dan Penguasaan Informasi.
Keenam, menggunakan strategi mafia yaitu menjadi "sutradara dibalik layar". Strategi ini dgunakan untuk menutupi kejahatan ideologi rasismenya yang semakin disorot masyarakat dunia. Oleh karena itu digunakanlah orang-orang selain kelompok mereka yang dapat dijadikan terompet atau corong suara yang berpihak kepada kepentingan zionis Israel dan negara barat pendukungnya. Dengan cara ini, PBB tampak seolah-olah suatu lembaga dunia yang mewakili kepentingan seluruh bangsa.
Ketujuh, adanya "dominasi kekuatan" oleh lima Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB yang memiliki Hak Veto adalah bukti nyata kesombongan dan egoisme mereka. Sedangkan Majelis Umum yang secara "hukum" lebih tinggi dimana anggotanya seluruh negara, tidak lebih sebagai "penonton" yang tak berdaya dalam setiap kebijakan akhir PBB. Mereka menindas bangsa lemah, memaksakan paket demokrasi dalam setiap negara untuk memudahkan campur tangannya, lalu secara curang melarang kepemilikan dan penggunaan senjata nuklir selain oleh 5 negara tadi dan negara Zionis Israel. Kedelapan, bagi mereka lambang bagi sebuah gerakan adalah memiliki kekuatan pengaruh yang mencerminkan pesan-pesan didalamnya. Contohnya simbol-simbol gerakan freemasonry pada lembaran uang dollar, logo CIA, arsitektur gedung Pentagon, dll.
Paradoks New World Order dan Skenario Israel Raya
            Zionisme sebagai sebuah gerakan politik, sesungguhnya telah lama eksis, bahkan sejak zaman Ibrahim as. (1900 SM) yang hijrah bersama pengikutnya dari Babilonia untuk menghindari tekanan Raja Namruz. Orang-orang Assiria dan Kan’an menyebut para muhajirin ini dengan sebutan Ibrani, yang menurut bahasa Aramy atau Siryany artinya; orang yang menyeberang, karena mereka hijrah dari Babilonia ke Kan’an (Palestina) dengan melintasi sungai Eufrat. Sejak itu kelompok muhajirin dan seluruh turunannya menjadi suatu bangsa yang dinamai bangsa Ibrani.
Bangsa Israel mencapai puncak masa keemasannya pada saat berada dibawah kepemimpinan Sulaiman as, yang memerintah selama lebih kurang 40 tahun (972-937 SM). Pada masa pemerintahan Sulaiman inilah didirikan Haikal (Baitul Maqdis) di atas bukit Moria (Sion/Zion). Pengaruh kekuasaan Sulaiman pada saat itu sangat luas, meliputi daerah antara pinggiran sungai Eufrat sampai ke laut Merah. Kebesaran zaman Sulaiman inilah yang diimpikan orang-orang Israel saat ini dengan melakukan gerakan zionisme untuk menyatukan seluruh kekuatan dunia dibawah satu kendali, Negara Israel Raya. Dan mega proyek inilah yang kemudian dikenal dengan New World Order.
Apakah New World Order (baca: Negara Israel Raya) utopia atau isapan jempol belaka? Paling tidak ada beberapa fakta empiris yang membuktikan kebenaran hal ini. Pertama, fakta Ideologis. Tersebut dalam Protokol Of Zionism pada pasal 20; “Monopoli kegiatan perekonomian raksasa dengan dukungan modal yang dimiliki konspirasi adalah syarat utama untuk menundukkan dunia, hingga tidak ada satu kekutan non-Yahudi pun yang bisa menandinginya...”. Doktin penguasaan dunia ini pun dipertegas oleh motto Piagam Keagungan Amerika Serikat, “Novus Ordo Seclorum. The New World Order is connected to the Masons.”
“Kita harus membebaskan semua federasi untuk melanjutkan sebagaimana adanya…..tetapi kita harus membuat super rite, yang tetap dalam kondisi tetap tertutup, sebagai catatan kita akan menyebutnya Masons dari tingkatan pada derajat yang tinggi dimana kita akan memilihnya….Melalui super rite ini, kita akan mengatur seluruh freemasonry yang akhirnya akan menjadi satu sentral internasional…”.
Kedua, fakta politis. Sudah menjadi rahasia umum, bahwasanya kepentingan Zionisme bercokol dibalik dihampir seluruh peristiwa-peristiwa berdarah dalam sejarah pergulatan ideologis yang tujuan akhirnya adalah Negara Israel Raya. Skenario awal mereka rancang untuk mengokohkan eksistensi politik-ekonomi mereka dengan menguatkan jaringan bisnis mereka, sehingga mereka mampu mengontrol stabilitas moneter negara-negara didunia. Dengan kekuatan jaringan bisnis inilah mereka melancarkan lobi-lobi politik tingkat tinggi, hingga merekapun mampu mengendalikan kebijakan pemerintah dihampir seluruh negara-negara besar termasuk Amerika Serikat. Dengan modal ini pulalah mereka menciptakan angkara murka dibalik ideologi Komunisme dan Nazisme, dibalik revolusi Inggris dan revolusi Prancis, dibalik kecamuk Perang Dunia I dan II sampai konflik Israel-Palestina.
Bangkrutnya Komunisme adalah masa-masa transisi menuju tujuan akhir terbentuknya Negara Israel Raya. Maka dibuatlah krisis-krisis berskala global. Dimulai dari krisis moneter yang menggulung perekonomian dunia, krisis kemanusiaan lewat issue ancaman terorisme global, krisis lingkungan dengan “global worming”-nya serta penyebaran virus-virus mematikan keseluruh dunia seperti HIV/AIDS, Polio, Ebola, H5N1, H1N1 dan lain sebagainya. Kondisi yang tidak stabil inilah yang akan memuluskan konspirasi jahat mereka untuk menguasai dunia.
Kesimpulan
            Barat sebagi sebuah kekuatan politik, tak henti-hentinya melakukan invasi pemikiran melalui berbagai issu. Bagi negara-negara timur yang identik dengan keislamannya seharusnya menaruh kewaspadaan terhadap setiap fenomena global yang terjadi. Penting bagi kita untuk bersikap moderat, antara hanyut sepenuhnya dalam setiap fenomena yang terjadi dan sikap masa bodoh terhadap apa yang berkembang disekeliling kita. Dan kunci dari itu semua dalah sandaran keimanan kepada Allah. SWT.
            Dan penting juga untuk terus diingat apa yang diungkap oleh DR. ‘Abid Al-Jabbiry, bahwa setiap diskusi tentang Barat yang tidak berangkat dari rumus Barat sama dengan kepentingan, maka akan terjebak pada logika paralogisme (Paradoks).[pks-bekasi.com]

 Inilah cita cita mereka terhadap dunia
New World Order (tatanan dunia baru ) nama keren untuk menyebut tata dunia di bawah hegemoni Zionis Yahudi merupakan teori konspirasi mengenai dibuatnya dunia baru. yaitu dunia yang hanya memiliki satu birokrasi pemerintahan. dengan kata lain NWO merupakan persekongkolan untuk dapat menyatukan pemerintahan dunia menjadi pemerintahan yang tunggal. yang akan menggantikan bangsa-bangsa yang berdaulat dan ingin mengahiri peperangan antar bangsa

Anggapan yang membuat teori ini menarik adalah bahwa kejadian-kejadian besar dalam sejarah, seperti revolusi inggris,perang dunia I dan II hingga tragedi WTC merupakan bagian dari konspirasi tingkat tinggi ini dan dipercaya sebagi bagian dari proses menuju NWO (maybe?)

eeiittzzz...masih ada lagi sob, isu-isu kiamat dimasa depan atau lebih tepatnya pada  tahun 2012 pun disebut-sebut merupakan propaganda untuk memulai konspirasi besar Amerika dan Yahudi. Yakni untuk mendirikan tatanan dunia baru.(NWO)
yup,Yahudi. atau lebih dikenal dengan nama israel, disebut-sebut merupakan dalang semua konspirasi ini. Berikut macam-macam organisasi /perkumpulan untuk mendukung konspirasi ini.

1.ILUMINATI(pencerahan baru)
       Dibentuk sekitar tahun 1776 oleh sejumlah keluarga bangsawan  dari eropa. penganut Iluminati disebut juga Iluminatus(yang tercerahkan).di abad 20-21 seringkali mebuat krisis dan memicu perang, contoh: PD1 dan II ,PERANG VIETNAM,DLL. Hal itu dilakukan demi meraup keuntungan dan kontrol pasca bencana. banyak yang mempercayai bahwa iluminati  masih ada hingga saat ini
2.FREEMASONRY (para tukang batu)
         Serupa dengan ILUMINATI, FREEMASONRY juga merupakan perkumpulan rahasia  yang dibuat demi tercapainya The NEW WORLD ORDER. Hanya saja 2 perkumpulan ini memiliki sejarah yang berbeda.

FREEMANSORY (perkumpulan para tukang batu) adalah mereka yang merupakan arsitek-arsitek yang keahliannya begitu luar biasa hingga  sering mendapat tugas mebangun katedral,gereja, dan berbagai ukiran bersejarah lainnya di seluruh eropa.sebagai imbalannya,mereka mendapat reward dari para raja eropa berupa fasilitas kemewahan dan pembebasan pajak.[dari blog tetangga]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut