WAWASAN

PENGARUH IMAN , IBADAH,DAN MUJAHADAH.

Iman yang tulus ,ibadah yang benar ,dan mujahadah (kesungguhan dalam beribadah) adalah cahaya dan kenikmatan yang di tanamkkan Allah di dalam hati hamba-nya yang di kehendaki.sedangkan ilmu ,lintasan perasaan,ketersingkapan (rahasia alam)dan mimpi bukanlah bagian dari hukum-hukum syariat .ia bisa juga di anggap sebagai dalil dengan syarat tidak bertentangan dengan hukum-hukum agamadan teks-teksnya.

Ketahuilah banyak orang yang beranggapan bahwa ketika orang pada maqom-maqom tertentu dia bisa mengbaikan hukum-hukum syariat ,yang akhirnya mereka kehilangan neraca kebenaran dalam memandang fenomena lahir sebagai pengaruh iman,ibadah,dan mujahdah.Sehingga rusaklah ucapan,perbuatan,  dan jalan yang menghantarkan mereka kepada Allah. Pemahaman itu antara lain

1.       Mereka beranggapan bahwa melalui ilham da khasaf mereka tidak perlu lagi mengkaji Al-Qur,an dan sunnah,tidak perlu lagi mengkaji aqidah fiqih dan qi,idah2nya. Mereka lupa Bahwa Allah berfirman :

 Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah kami turunkan bersama mereka Alkitab dan mizan (neraca) agar manusia dapat melaksanakan (menegakkan) keadilan. [al-hadid: 25]  Di saat itulah muslim tersebut terjerumus dalam kesesatan . Sungguh Rasulullah Saw bersabda  :

Sesungguhnya Aku meninggalkan pada kalian dua perkara yang kalian tidak akan tesesat selama kalian berpegang teguh pada keduanya,yaitu Kitabullah dan SunnahKu.

2.    Mereka beranggapan bahwa sebagian hati manusia dapat mencapai derajat ma,sum(terpelihara dari dosa),sehingga menganggap segala yang ada di hati mereka seolah-olah sebagai wahyu yang di turunkan dari Allah.Mereka menganggap hati para wali dan kiai seperti hati para nabi ,sehingga mereka sesat dan menyesatkan.

3.    Mereka menganggap ilham ,Khasaf,dan mimpi –mimpi adalah dalil tambahan setelah Al-Qur,an dan Sunnah.

4.    Dan sembahlah Tuhanmu  hingga datang kepadamu al-yaqin.[Al-Hijr:99] .dengan ayat ini mereka beranggapan bahwa orang yang telah mencapai kyasaf ,maka gugurla segala kewajiban-kewajiban dari dirinya.