Jadilah yang di atas jangan di bawah.bila dengar slogan ini
maka yang terbayang adalah pemberi dan penerima,sesungguhnya masih banyak yang
bisa berkorelasi denga slogan tersebut.saya jadi teringat kisah yang meilukan dari seorang teman yang hanya jadi
seorang buruh kasar di sebuah pabrik.sebut saja namanya “doger”.DOGER adalah seorang pemuda yang hidup di bawah garis kemiskinan.semenjak di tinggal orang tuanya sa’at itu ia baru kelas 5 sd.Dia termasuk orang yang tidak susah-susah amat,karena doger mempunya keluarga dari ibunya yang cukup banyak,untuk sekedar menumpang hidup dan makan alakadarnya.Karena dia penduduk pribumi di desanya,jadi keluarganya banyak.Namun semua itu tidak terjadi bagi keluarga doger.Sikap nafsi-nafsi sudah menjadi karakter sukunya,yang kaya menghina yang miskin sudah menjadi tontonan setiap hari bagi warga daerah doger.Sifat materialistis masih sangat kuat menguasai warganya.Ini dapat terlihat ketika peristiwa lamaran perkawinan terjadi.Ketika ada seorang laki-laki yang membawa “bawa,an “ banyak maka akan harum di bicarakan orang ,tapi bila “bawaannya” sedikit ,hampir saja lamaran itu di tolak oleh keluarga wanita,kendati kedua mempelai sudah saling cinta. Itulah kaum bawah yang selalu jadi korban.
seorang buruh kasar di sebuah pabrik.sebut saja namanya “doger”.DOGER adalah seorang pemuda yang hidup di bawah garis kemiskinan.semenjak di tinggal orang tuanya sa’at itu ia baru kelas 5 sd.Dia termasuk orang yang tidak susah-susah amat,karena doger mempunya keluarga dari ibunya yang cukup banyak,untuk sekedar menumpang hidup dan makan alakadarnya.Karena dia penduduk pribumi di desanya,jadi keluarganya banyak.Namun semua itu tidak terjadi bagi keluarga doger.Sikap nafsi-nafsi sudah menjadi karakter sukunya,yang kaya menghina yang miskin sudah menjadi tontonan setiap hari bagi warga daerah doger.Sifat materialistis masih sangat kuat menguasai warganya.Ini dapat terlihat ketika peristiwa lamaran perkawinan terjadi.Ketika ada seorang laki-laki yang membawa “bawa,an “ banyak maka akan harum di bicarakan orang ,tapi bila “bawaannya” sedikit ,hampir saja lamaran itu di tolak oleh keluarga wanita,kendati kedua mempelai sudah saling cinta. Itulah kaum bawah yang selalu jadi korban.
Akhirnya dengan sisa-sisa semangat, doger terus melanjutkan
sekolahnya .dengan uang seadanya dan dengan semangat yang dia gelorakan sendiri
dia terus melangkah ,walau kadang dengan tertatih-tatih. Untuk memenuhi
kebutuhannya,Doger mau melakukan apa
saja untuk bisa mencukupi kebutuhannya ,yang pertama dia lakukan dalam
mengarungi kerasnya hidup ini adalah ikut berkebun dengan orang tua dari teman
bermainnya yang bernama Benjol.Orang tua
benjol bernama “Jandong” dari bapak Jandong inilah Doger awal kali menerima
uang sebagai kuli nyiram kebun,itupun ia
hanya terima kadang-kadang saja.sementara itu, ibu Doger di rumah mulai belajar berdagang
bubur kacang hijau di sekolah Sd tempat Doger sekolah .Begitulah kehidupan
Doger berjalan tak semulus yang di idam-idamkan.Seiring waktu berjalan dari hari
ke hari minggu ke dan bulan ke bulan. itu ia lakukan dengan sabar dan tahun pun
berlalu, tibalah sa,at kelulusan doger dari sekolah dasar dan mulai memasuki
sekolah menengah pertama,sambil ibunya terus berdagang bubur,Doger bisa masuk
smp negri.Di smp inipun perjalanan Doger tidak begitu mulus,selain sudah lebih
banyak pengeluaran biaya sekolah juga meningkatnya usia Doger ke usia remaja
dan memasuki masa puber dengan gelora remajanya namun tak di dukung dengan
kemampuan orang tua yang memadai maka ini membentuk Doger menjadi remaja yang
minder bila berhadapan dengan pasangan lawan jenisnya.Dan begitu terus keadaan
itu berlangsung hingga samapi melalui smpnya yang juga tidak mulus begitu
saja.Pernah suatu waktu Doger di panggil guru karena sudah tiga bulan menunggak
SPP,semua murid yang menunggak SPP di panggil waktu itu,tapi semua di
selesaikan dengan masalah pada murid tersebut ,kecuali Doger memang karena
ketidakmampuan ibunya membayar SPP ,akhirnya dengan kebijakan guru waktu itu
Doger di gratiskan .Dan begitu terus sampai di SMA pun Doger tidak membayar SPP
karena ada usaha yayasanyang mengkaper SPPnya.begitulah kisah doger sampai ia
melanjutkan dan menamatkan SMAnya.Semasa di SMA Doger menggunakan masa
liburannya bukan untuk berlibur seperti teman-temannya yang lain ,tetapi Doger
menggunakannya bekerja apa saja agar bisa membantu untuk meringankan beban
biaya sekolahnya dan untuk membantu ibunya ,terutama untuk daftar ulang tahun
ajaran baru.Akhirnya sampailah DOGER pada sa,at yang sangat menentukan,yaitu mau kemana arah hidupnya di arahkan.Mulai ia meniti satu jalan yakni mengikuti test masuk (sipenmaru) sistem penerimaan mahasiswa baru.Dengan rasa yang penuh harap akan menjadi mahasiswa dan menjadi sarjana yang berhasil menamatkan kuliahnya.Namun apa yang terjadi ,terjadilah.Kenyataan pahit tidak lulus menjadi mahasiswa menimpa DOGER.Di situlah titik nadir kehidupannya di mulai.Kini ia lalui hari-hari depannya penuh kesuraman.Hanya dengan kesabaranlah dia lalui hidup yang penuh dengan tantangan ini.Langkah awal yang ia lakukan adalah mencari sumber nafkah untuk bisa tetap bertahan hidup.Dengan bekal ijazah SMA nya ia mulai melamar kerja kesana kemari,walaupun hasilnya nihil.Sambil bekerja serabutan,mencangkul menjadi kuli bongkar muat barang di kampungnya ,terutama dengan temannya yang punya mobil angkutan barang.Sampai menggali tanah untuk di naikan ke atas truk dan dan menjadi kuli bangunan ia lakukan.Kejadian ini terus ia lakukan hingga setahun lamanya, sampai suatu waktu, ketika dia sedang ikut temannya menjadi kuli bongkar muat (kenek) ,sambil menunggu rezki ,temanya tersebut membeli koran hari itu.Satria ,..yah salah satu temannya yang cukup perhatian ini memang sangat baik kepada Doger.Dari koran hari itulah babak baru kehidupan Doger di mulai.Di koran itu ia menemukan sebuah kolom lowongan kerja yang coba-coba ia tujukan lamaran pekerjaannya walaupun masih ada rasa pesimis yang mendalam akibat kegagalan-kegagalannya yang lalu.Singkat cerita Doger berhasil di terima bekerja di suatu perusahaan menjadi buruh pabrik.Doger bersyukur kepada Allah atas karunia yang menurutnya sangat besar ini.Karena kini Doger tidak lagi pusing memikirkan hari ini harus ngapain untuk mengisi perutnya.Demikinlah perjalan Seorang teman saya itu "DOGER" yah,...kini ia telah tenang menjalani hidupnya walaupun dengan hasil pas-pasan tapi langgeng .Kini Doger sudah 23 thn menjalani aktivitasnya menjadi buruh pabrik dan sudah menikah dan di karunia 3 orang putra,walaupun dalam menjalani aktivitasnya menjadi buruh pabrik tidak berjalan mulus tapi dengan berbekal kesabarannya itu bisa di lalui dengan mulus.Dan dia sangat mensyukuri keadaannya sekarang ini sambil mendidik anak-anaknya agar tidak seperti dirinya.Kini Doger sudah mempunyai rumah sendiri dengan istri yang sholehah dan 3 orang putra yang menjadi tumpuan hidupnya kedepan.(bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar